Laksana Berita : Kumpulan Foto Hot, Toket ABG, Cerita Dewasa, Cerita Seks, Foto Bugil
Dua buah spanduk besar terpasang di Kampung Panaruban, Desa Mulyasari, dan Kampung Sindang Palay, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Isinya, permohonan dukungan untuk pelaksanaan pengecoran jalan dengan beton sepanjang 8 kilometer melewati empat desa.
Seorang warga bernama Dadang Mahmud, 35 tahun, menyumbang Rp 3 miliar untuk proyek jalan tersebut. Warga setempat dan keluarga Dadang juga heran. Karena, belum pernah ada dalam sejarah di Kabupaten Cianjur jalan rusak yang belum pernah tersentuh perbaikan pemerintah diperbaiki dari kantong pribadi.
Menurut Iyan Sopiyan, 40 tahun, kerabat Dadang, sebulan yang lalu, setelah peringatan kematian ayahnya, Dadang menyampaikan rencana akan memperbaiki jalan rusak tersebut.
"Ketika saya tanyakan dari mana dananya, dia menyuruh saya diam saja, yang penting didoakan saja. Dia sendiri orangnya jarang berada di sini, sehingga sulit ditemui," ujar Iyan di Cianjur, Rabu, 1 Agustus 2012.
Menurut Iyan, niat Dadang tersebut dianggap kontroversi, baik oleh warga maupun keluarganya. Tak seorang pun anggota keluarga yang bersedia menjelaskan jati diri orang yang kini tengah jadi pembicaraan ramai ini.
"Keluarga tahunya dia itu pengusaha, mondar-mandir keliling kota, tapi kebanyakan di Jakarta. Pernah juga dikabarkan jual beli tanah atau bangunan," ujar Iyan.
Sementara itu, salah seorang pekerja bernama Tata Warga (24) mengaku didatangkan dari Bandung, bersama empat orang, untuk mengerjakan tahapan awal sebelum pegecoran beton untuk badan jalan.
"Panjangnya sekitar 8 kilometer dengan lebar 3 meter atau volume 24 ribu meter kubik untuk memperbaiki jalan ini. Saat ini, kita tengah menutupi jalan rusak maupun berlubang dengan brangkal supaya rata seluruhnya," ujar Tata.
JANGAN LUPA KOMENNYA BRO !!!!
Dua buah spanduk besar terpasang di Kampung Panaruban, Desa Mulyasari, dan Kampung Sindang Palay, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Isinya, permohonan dukungan untuk pelaksanaan pengecoran jalan dengan beton sepanjang 8 kilometer melewati empat desa.
Seorang warga bernama Dadang Mahmud, 35 tahun, menyumbang Rp 3 miliar untuk proyek jalan tersebut. Warga setempat dan keluarga Dadang juga heran. Karena, belum pernah ada dalam sejarah di Kabupaten Cianjur jalan rusak yang belum pernah tersentuh perbaikan pemerintah diperbaiki dari kantong pribadi.
Menurut Iyan Sopiyan, 40 tahun, kerabat Dadang, sebulan yang lalu, setelah peringatan kematian ayahnya, Dadang menyampaikan rencana akan memperbaiki jalan rusak tersebut.
"Ketika saya tanyakan dari mana dananya, dia menyuruh saya diam saja, yang penting didoakan saja. Dia sendiri orangnya jarang berada di sini, sehingga sulit ditemui," ujar Iyan di Cianjur, Rabu, 1 Agustus 2012.
Menurut Iyan, niat Dadang tersebut dianggap kontroversi, baik oleh warga maupun keluarganya. Tak seorang pun anggota keluarga yang bersedia menjelaskan jati diri orang yang kini tengah jadi pembicaraan ramai ini.
"Keluarga tahunya dia itu pengusaha, mondar-mandir keliling kota, tapi kebanyakan di Jakarta. Pernah juga dikabarkan jual beli tanah atau bangunan," ujar Iyan.
Sementara itu, salah seorang pekerja bernama Tata Warga (24) mengaku didatangkan dari Bandung, bersama empat orang, untuk mengerjakan tahapan awal sebelum pegecoran beton untuk badan jalan.
"Panjangnya sekitar 8 kilometer dengan lebar 3 meter atau volume 24 ribu meter kubik untuk memperbaiki jalan ini. Saat ini, kita tengah menutupi jalan rusak maupun berlubang dengan brangkal supaya rata seluruhnya," ujar Tata.