Contoh Hikayat Terbaru - Nah kali ini akan memberikan info tentang Contoh Hikayat Terbaru.
Pengertian hikayat sendiri adalah karya sastra melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, silsilah raja, biografi, atau gabungan dari semuanya.
Macam-macam hikayat ada 3 jenis yaitu jenis rekaan, sejarah, dan biografi. Kemudian berdasarkan fase historis juga ada tiga uraian Hikayat berunsur hindu, berunsur hindu-islam, berunsur islam.
Dan berikut ini adalah Contoh Hikayat Terbaru yang diambil dari berbagai
PERKARA SI BUNGKUK DAN SI PANJANG
Mashudulhakk arif bijaksana danpandai memutuskan perkara-perkara yang sulit sebagai ternyata dari contoh yangdi bawah ini:
Hatta maka berapa lamanyaMasyhudulhakk pun besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya danakalnya itu. Maka pada suatu hari adalah dua orang laki-istri berjalan. Makasampailah ia kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu hendak menyeberang,tiada dapat perahu itu. Maka ditantinya 1) kalau-kalau ada orang lalu berperahu.Itu pun tiada juga ada lalu perahu orang. Maka ia pun berhentilah di tebingsungai itu dengan istrinya. Sebermula adapun istri orang itu terlalu baikparasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu sudah tua, lagi bungkukbelakangnya. Maka pada sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga.Katanya, "Apa upayaku hendak menyeberang sungai ini?"
Maka ada pula seorang Bedawi dudukdi seberang sana sungai itu. Maka kata orang itu, "Hai tuan hamba,seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada dapat berenang;sungai ini tidak hamba tahu dalam dangkalnya." Setelah didengar olehBedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baikrupanya, maka orang Bedawi itu pun sukalah, dan berkata di dalam hatinya, "Untunglahsekali ini!"
Maka Bedawi itu pun turunlah ia kedalam sungai itu merendahkan dirinya, hingga lehernya juga ia berjalan menujuorang tua yang bungkuk laki-istri itu. Maka kata orang tua itu, "Tuanhamba seberangkan apalah 2) hamba kedua ini. Maka kata Bedawi itu,"Sebagaimana 3) hamba hendak bawa tuan hamba kedua ini? Melainkan seorangjuga dahulu maka boleh, karena air ini dalam."
Maka kata orang tua itu kepadaistrinya, "Pergilah diri dahulu." Setelah itu maka turunlah perempuanitu ke dalam sungai dengan orang Bedawi itu. Arkian maka kata Bedawi itu,"Berilah barang-barang bekal-bekal tuan hamba dahulu, hambaseberangkan." Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu.Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu diseberangkan oleh Bedawi itu.Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata 4) oleh si Bungkukair itu dalam. Maka sampailah kepada pertengahan sungai itu, maka kata Bedawiitu kepada perempuan itu, "Akan tuan ini terlalu elok rupanya denganmudanya. Mengapa maka tuan hamba berlakikan orang tua bungkuk ini? Baik jugatuan hamba buangkan orang bungkuk itu, agar supaya tuan hamba, hamba ambit,hamba jadikan istri hamba." Maka berbagai-bagailah katanya akan perempuanitu.
Maka kata perempuan itu kepadanya,"Baiklah, hamba turutlah kata tuan hamba itu."
Maka apabila sampailah ia keseberang sungai itu, maka keduanya pun mandilah, setelah sudah maka makanlah iakeduanya segala perbekalan itu. Maka segala kelakuan itu semuanya dilihat olehorang tua bungkuk itu dan segala hal perempuan itu dengan Bedawi itu.
Kalakian maka heranlah orang tuaitu. Setelah sudah ia makan, maka ia pun berjalanlah keduanya. Setelah dilihatoleh orang tua itu akan Bedawi dengan istrinya berjalan, maka ia punberkata-kata dalam hatinya, "Daripada hidup melihat hal yang demikian ini,baiklah aku mati."
Setelah itu maka terjunlah ia kedalam sungai itu. Maka heranlah ia, karena dilihatnya sungai itu aimya tiadadalam, maka mengarunglah ia ke seberang lalu diikutnya Bedawi itu. Dengan halyang demikian itu maka sampailah ia kepada dusun tempat Masyhudulhakk itu.
Maka orang tua itu pun datanglahmengadu kepada Masyhudulhakk. Setelah itu maka disuruh oleh Masyhudulhakkpanggil Bedawi itu. Maka Bedawi itu pun datanglah dengan perempuan itu. Makakata Masyhudulhakk, "Istri siapa perempuan ini?"
Maka kata Bedawi itu, "Istrihamba perempuan ini. Dari kecil lagi ibu hamba pinangkan; sudah besardinikahkan dengan hamba."
Maka kata orang tua itu, "Istrihamba, dari kecil nikah dengan hamba."
Maka dengan demikian jadibergaduhlah mereka itu. Syahdan maka gemparlah. Maka orang pun berhimpun,datang melihat hal mereka itu ketiga. Maka bertanyalah Masyhudulhakk kepadaperempuan itu, "Berkata benarlah engkau, siapa suamimu antara dua oranglaki-laki ini?"
Maka kata perempuan celaka itu,"Si Panjang inilah suami hamba."
Maka pikirlah 5) Masyhudulhakk,"Baik kepada seorang-seorang aku bertanya, supaya berketahuan siapa salahdan siapa benar di dalam tiga orang mereka itu.
Maka diperjauhkannyalah laki-lakiitu keduanya. Arkian maka diperiksa pula oleh Masyhudulhakk. Maka kataperempuan itu, "Si Panjang itulah suami hamba."
Maka kata Masyhudulhakk, "Jikasungguh ia suamimu siapa mentuamu laki-laki dan siapa mentuamu perempuan dan dimana tempat duduknya?"
Maka tiada terjawab oleh perempuancelaka itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk perjauhkan. Setelah itu maka dibawapula si Panjang itu. Maka kata Masyhudulhakk, "Berkata benarlah engkauini. Sungguhkah perempuan itu istrimu?"
Maka kata Bedawi itu, "Bahwaperempuan itu telah nyatalah istri hamba; lagi pula perempuan itu sendiri sudahberikrar, mengatakan hamba ini tentulah suaminya."
Syahdan maka Masyhudulhakk puntertawa, seraya berkata, "Jika sungguh istrimu perempuan ini, siapa namamentuamu laki-laki dan mentuamu perempuan, dan di mana kampung tempat iaduduk?"
Maka tiadalah terjawab olehlaki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu.Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk,"Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benamya?"
Maka kata orang tua itu,"Daripada mula awalnya." Kemudian maka dikatakannya, siapa mentuanyalaki-laki dan perempuan dan di mana tempat duduknya
Maka Masyhudulhakk dengan sekalianorang banyak itu pun tahulah akan salah Bedawi itu dan kebenaran orang tua itu.Maka hendaklah disakiti oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu. Maka Bedawi itu punmengakulah salahnya. Demikian juga perempuan celaka itu. Lalu didera oleh Masyhudulhakkakan Bedawi itu serta dengan perempuan celaka itu seratus kali. Kemudian makadisuruhnya tobat Bedawi itu, jangan lagi ia berbuat pekerjaan demikian itu.
Maka bertambah-tambah masyhurlaharif bijaksana Masyhudulhakk itu.
Unsurdalam dan luar dari ContohHikayatini
Judul: Hikayat Mashudulhakk (perkara si bungkuk dan si panjang)
Unsurintrinsik :
=C2=B7
Tema: Kesetiaan dan Pengkhianatan dalam Cinta2
=C2=B7
Tokoh :
=C3=BC
Masyhudulhakk : arif, bijaksana,suka menolong, cerdik, baik hati.
=C3=BA
...Masyhudulhakk pun besarlah.Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu.
=C3=BA
Maka bertambah-tambah masyhurlaharif bijaksana Masyhudulhakk itu.
=C3=BA
.....Maka pikirlah 5)Masyhudulhakk,"Baik kepada seorang-seorang aku bertanya, supayaberketahuan siapa salah dan siapa be
Pengertian hikayat sendiri adalah karya sastra melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, silsilah raja, biografi, atau gabungan dari semuanya.
Macam-macam hikayat ada 3 jenis yaitu jenis rekaan, sejarah, dan biografi. Kemudian berdasarkan fase historis juga ada tiga uraian Hikayat berunsur hindu, berunsur hindu-islam, berunsur islam.
Dan berikut ini adalah Contoh Hikayat Terbaru yang diambil dari berbagai
PERKARA SI BUNGKUK DAN SI PANJANG
Mashudulhakk arif bijaksana danpandai memutuskan perkara-perkara yang sulit sebagai ternyata dari contoh yangdi bawah ini:Hatta maka berapa lamanyaMasyhudulhakk pun besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya danakalnya itu. Maka pada suatu hari adalah dua orang laki-istri berjalan. Makasampailah ia kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu hendak menyeberang,tiada dapat perahu itu. Maka ditantinya 1) kalau-kalau ada orang lalu berperahu.Itu pun tiada juga ada lalu perahu orang. Maka ia pun berhentilah di tebingsungai itu dengan istrinya. Sebermula adapun istri orang itu terlalu baikparasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu sudah tua, lagi bungkukbelakangnya. Maka pada sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga.Katanya, "Apa upayaku hendak menyeberang sungai ini?"
Maka ada pula seorang Bedawi dudukdi seberang sana sungai itu. Maka kata orang itu, "Hai tuan hamba,seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada dapat berenang;sungai ini tidak hamba tahu dalam dangkalnya." Setelah didengar olehBedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baikrupanya, maka orang Bedawi itu pun sukalah, dan berkata di dalam hatinya, "Untunglahsekali ini!"
Maka Bedawi itu pun turunlah ia kedalam sungai itu merendahkan dirinya, hingga lehernya juga ia berjalan menujuorang tua yang bungkuk laki-istri itu. Maka kata orang tua itu, "Tuanhamba seberangkan apalah 2) hamba kedua ini. Maka kata Bedawi itu,"Sebagaimana 3) hamba hendak bawa tuan hamba kedua ini? Melainkan seorangjuga dahulu maka boleh, karena air ini dalam."
Maka kata orang tua itu kepadaistrinya, "Pergilah diri dahulu." Setelah itu maka turunlah perempuanitu ke dalam sungai dengan orang Bedawi itu. Arkian maka kata Bedawi itu,"Berilah barang-barang bekal-bekal tuan hamba dahulu, hambaseberangkan." Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu.Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu diseberangkan oleh Bedawi itu.Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata 4) oleh si Bungkukair itu dalam. Maka sampailah kepada pertengahan sungai itu, maka kata Bedawiitu kepada perempuan itu, "Akan tuan ini terlalu elok rupanya denganmudanya. Mengapa maka tuan hamba berlakikan orang tua bungkuk ini? Baik jugatuan hamba buangkan orang bungkuk itu, agar supaya tuan hamba, hamba ambit,hamba jadikan istri hamba." Maka berbagai-bagailah katanya akan perempuanitu.
Maka kata perempuan itu kepadanya,"Baiklah, hamba turutlah kata tuan hamba itu."
Maka apabila sampailah ia keseberang sungai itu, maka keduanya pun mandilah, setelah sudah maka makanlah iakeduanya segala perbekalan itu. Maka segala kelakuan itu semuanya dilihat olehorang tua bungkuk itu dan segala hal perempuan itu dengan Bedawi itu.
Kalakian maka heranlah orang tuaitu. Setelah sudah ia makan, maka ia pun berjalanlah keduanya. Setelah dilihatoleh orang tua itu akan Bedawi dengan istrinya berjalan, maka ia punberkata-kata dalam hatinya, "Daripada hidup melihat hal yang demikian ini,baiklah aku mati."
Setelah itu maka terjunlah ia kedalam sungai itu. Maka heranlah ia, karena dilihatnya sungai itu aimya tiadadalam, maka mengarunglah ia ke seberang lalu diikutnya Bedawi itu. Dengan halyang demikian itu maka sampailah ia kepada dusun tempat Masyhudulhakk itu.
Maka orang tua itu pun datanglahmengadu kepada Masyhudulhakk. Setelah itu maka disuruh oleh Masyhudulhakkpanggil Bedawi itu. Maka Bedawi itu pun datanglah dengan perempuan itu. Makakata Masyhudulhakk, "Istri siapa perempuan ini?"
Maka kata Bedawi itu, "Istrihamba perempuan ini. Dari kecil lagi ibu hamba pinangkan; sudah besardinikahkan dengan hamba."
Maka kata orang tua itu, "Istrihamba, dari kecil nikah dengan hamba."
Maka dengan demikian jadibergaduhlah mereka itu. Syahdan maka gemparlah. Maka orang pun berhimpun,datang melihat hal mereka itu ketiga. Maka bertanyalah Masyhudulhakk kepadaperempuan itu, "Berkata benarlah engkau, siapa suamimu antara dua oranglaki-laki ini?"
Maka kata perempuan celaka itu,"Si Panjang inilah suami hamba."
Maka pikirlah 5) Masyhudulhakk,"Baik kepada seorang-seorang aku bertanya, supaya berketahuan siapa salahdan siapa benar di dalam tiga orang mereka itu.
Maka diperjauhkannyalah laki-lakiitu keduanya. Arkian maka diperiksa pula oleh Masyhudulhakk. Maka kataperempuan itu, "Si Panjang itulah suami hamba."
Maka kata Masyhudulhakk, "Jikasungguh ia suamimu siapa mentuamu laki-laki dan siapa mentuamu perempuan dan dimana tempat duduknya?"
Maka tiada terjawab oleh perempuancelaka itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk perjauhkan. Setelah itu maka dibawapula si Panjang itu. Maka kata Masyhudulhakk, "Berkata benarlah engkauini. Sungguhkah perempuan itu istrimu?"
Maka kata Bedawi itu, "Bahwaperempuan itu telah nyatalah istri hamba; lagi pula perempuan itu sendiri sudahberikrar, mengatakan hamba ini tentulah suaminya."
Syahdan maka Masyhudulhakk puntertawa, seraya berkata, "Jika sungguh istrimu perempuan ini, siapa namamentuamu laki-laki dan mentuamu perempuan, dan di mana kampung tempat iaduduk?"
Maka tiadalah terjawab olehlaki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu.Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk,"Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benamya?"
Maka kata orang tua itu,"Daripada mula awalnya." Kemudian maka dikatakannya, siapa mentuanyalaki-laki dan perempuan dan di mana tempat duduknya
Maka Masyhudulhakk dengan sekalianorang banyak itu pun tahulah akan salah Bedawi itu dan kebenaran orang tua itu.Maka hendaklah disakiti oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu. Maka Bedawi itu punmengakulah salahnya. Demikian juga perempuan celaka itu. Lalu didera oleh Masyhudulhakkakan Bedawi itu serta dengan perempuan celaka itu seratus kali. Kemudian makadisuruhnya tobat Bedawi itu, jangan lagi ia berbuat pekerjaan demikian itu.
Maka bertambah-tambah masyhurlaharif bijaksana Masyhudulhakk itu.
Unsurdalam dan luar dari ContohHikayatini
Judul: Hikayat Mashudulhakk (perkara si bungkuk dan si panjang)
Unsurintrinsik :
=C2=B7
Tema: Kesetiaan dan Pengkhianatan dalam Cinta2
=C2=B7
Tokoh :
=C3=BC
Masyhudulhakk : arif, bijaksana,suka menolong, cerdik, baik hati.
=C3=BA
...Masyhudulhakk pun besarlah.Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu.
=C3=BA
Maka bertambah-tambah masyhurlaharif bijaksana Masyhudulhakk itu.
=C3=BA
.....Maka pikirlah 5)Masyhudulhakk,"Baik kepada seorang-seorang aku bertanya, supayaberketahuan siapa salah dan siapa be